05 August 2009

..ketika kangan*


Assalamualaikum...


Apa khabar adikku??

Lama bangat nggak mendengar berita tentangmu..
Ku harap dirimu sihat sejahtera.


Bagaimana khabarnya mama dengan bapa?.
Lagi-lagi ku harap kamu semua tenang dan ceria di sana.

Bagaimana test mu?
Agak-agaknya bisa pas nggak?

Si Husein..? apa cerita?
Khabarnya minggu ini sedang sibuk dengan test PMR?.
Moga-moga biar sukses.

Tapi..ku dengar dia kurang mahir dalam ilmu hisab. Hanya 50 lebih aja markahnya.

Itupun ku tahu semasa di test awal tahun ini.

Moga-moga dia bisa...

Aku sudah bilang. Ilmu kira-kira itu nggak susah mana, asal saja kita rajin usaha dan buat latihan.


Erkk..tapi puncanya kerna guna bahasa antarabangsa itu ya?..

Kok ngak bisa skorr...ngapain bahasa Arab itu gampang aja di skorrnya?
Ahhh..ku lupaian..bahasa Arab itu, bahasa kitab. Mungkin sebab itu, dia bisa skor walaupun mulai belajar di
tingkatan 1.

Usaha aja...
InsyaAllah, Allah membantu.


Dik..
Bagaimana dengan si adik kecil?..

Ada dia sudah bisa menghafal Quran?
Kan ibu tidak betah ngajarin..

Dia anak yang cerdas..otaknya pun encer..mudah aja dia mengahafal Surah. Apat
ah lagi dibawa bimbingan mama..


Mama pulak bagaimana?
Ada dia sudah ketemu menantu pilihan..hehehe..

Katakan padanya, kakak itu sudah pantas mempunyai misi baitul muslim.



Eh..
Lupa pulak..guru-guruku semuanya ok?

Bagaimana dengan pak guru yang dulunya kepala Siswa di univesiti?
Apa dia masih betah bertahan?


Ku harap dia masih mahu berbakti di daerah itu.

Bagaimana pula, dengan si bu' guru jelita itu..?
Dia masih bisa menggerakkan nggak siswa-siswi diwaktu libur?
Khabarnya siswa-siswi itu sudah menubuhkan persatuan untuk anak-anak muda yang bersemangat..kalau nggak silap namanya Persatuan Remaja Islam...erkk ku nggak lancar mengingatnya


Maaf deh,

Cape’ pula rasanya..
Seharian kami tadi kami melaungkan suara kesedaran untuk orang-orang sekitar kota ini.. di bumi Tanah Tumpah *Kahar Musakkar...sahabat seperjuangan Presiden Sukarno itu...

Tau enggak, disini kami bebas berhimpun. Iyakan..udah namanya himpunan aman.
Pak Polisi hanya menjaga disekitar. Malah mereka turut bertepuk tangan bila ada anak-anak siswa yang asyik di pembesar suara..

Nggak ada semburan gas pemedih mata...kami pantas hanya memakai topeng mulut. Kan virus H1N1 semakin menggila lewa ini..(maaf dik, aku bukan mengutuk sesiapa..tapi teman baikku ada menceritakan insiden di kota raya awal Agustus lalu...mereka bukan sahaja disembur gas pemedih mata..malah ada yang dipukul...ish...kesian...)


Ok.lah, nggak pantas rasanya ku bercerita lagi...lagi-lagi tentang hal ini..nggak pasal-pasal aku juga ditahan bersama temanku itu dikantor Polisi...eee seram!...cukuplah dia menikmati keadaan itu..aku masih belum kuat sih..)

kok, ku doakan dia tidak pantas mengalah..



Sampaikan titipan salam untuk mama dan bapa. Adik-adik yang amat kucintai...juga kepada semua guru-guru dan teman-teman yang mengenali aku.


= Maaf deh...bercampur-campur bahasanya..maklum aja..udah terbiasa dengan bahasa disini.

~Nurul Sakinah, Universitas Hassanuddin, Makassar ( Unhas), Sulewesi, Indonesia~











.......................................................
bangat - terlalu lama
nggak - tidak/bukan
ilmu hisab - ilmu kira-kira/matematik
bilang - katakan
ngapain - kenapa
gampang - mudah/senang
ngajarin - mengajar
otak encer - otak cair/bijak
ketemu - bertemu
pak guru - guru lelaki
kepala siswa - ketua mahasiswa
bu' guru - guru wanita
libur - cuti
cape' -penat
pak Polisi - Pasukan Polis/ polis
nggak pantas - tidak sepatutnya
Augustus - Ogos


*kangan - rindu

*Kahar Musakkar= dikatakan pahlawan yang kebal/lut denga peluru







...................................................................
nota I;

Kita ada ilmu. Moga ilmu yang kita ada itu mampu dimanfaatkan. Apa jua persoalan mengenai peristiwa yang berlaku, tidak wajar kita menghukum dengan pendapat sendiri ataupun mengikut mana-mana pihak. Sebab itu uniknya Islam bila meletakkan Quran dan Hadis pada tingka tertinggi dalam segala hal. Yang betul, tidak akan menjadi salah, dan sebaliknya.

kalau ada pendapat mengharamkan demontrasi. Seharusnya, mereka yang mengharamkan tampil memberi penjelasan tentang hal itu.Terutamanya dalam kalangan intelektual.