dia wanita.
Terlalu agung,
untuk mengungkapkan ciptaan ini.
Jiwanya lembut.
Sering merintih di dalam tawa.
Tangisannya dalam senyuman.
Tawanya tenggelam dengan pedih.
Dia wanita.
Tubuhnya juga kebal,
walau diasak derita.
Hatinya sering tergoncang melihat wajah dunia ini.
Bibirnya menguntum pilu,
manis matanya mengerdip,
Dia wanita,
Racun dunia,
Penawar luka,
Fikirannya sesempit lubang jarum,
imannya senipis rambut,
Berikan dia peluang,
Berikan dia khutbah peringatan,
dia bukan sekuat mana,
namun, bersedia menurut,
mengotakn baiah yang terlafaz sayu.
Dia bukan untuk memimpin,
hadirnya untuk melengkapkan,